Selasa, 31 Agustus 2010

HARDBALL : PLAYING TO PLAY OR PLAYING TO WIN

Pada sepuluh tahun belakangan ini, persaingan bisnis cukup sengit dan keuntungan jangka pendek tidak akan cukup bagi perusahaan untuk berkembang. Perusahaan saat ini membutuhkan lebih dari sebuah persaingan dan untuk memenangkan persaingan dibutuhkan relentless strategic excecution dan HARDBALL mindset.

Jangan terlalu dipikirkan berasal dari mana suatu ide itu bergulir, intinya adalah eksekusi. Jika disuatu perusahaan ditemukan masalah kecil dan dikompromikan dengan cutomer, hal ini jangan sampai terjadi, temukan masalahnya dan remove dia segera. Jangan mentolerir suatu kegagalan, kesempatan hanya datang sekali dan pastikan bahwa semua perencanaan dan budget harus sudah kelar sehingga bisa membantu customer dan melukai pesaing.

Lima prisip Hardball

Hari ini ada dua jenis persaingan bisnis yang ekstrim yaitu Softball palying dan hardball playing. Perusahaan dapat memerankan softball dengan mengandalkan taktik untuk memutupi kelemahan peruhaan dalam rangka mempertahankan perusahaan. Dilain pihak perusahaan bisa memankan hardball yang merancang strategi tidak hanya mengalahkan pesaing tetapi juga mengusir pesaing. Manakah hari ini perusahaan yang memainkan pola hardball ? strategi apa yang digunakan untuk memenanginya ? dan apa yang akan diambil dan diadobsi oleh perusahaan untuk melaksanakan startegi tersebut ?

1. Hardball player fous relentlessly oncompetitive advantage
Keunggulan kompetitif merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh perusahaan karena dialah yang akan membedakan dengan pesaing. Perusahaan jangan berpuasdiri pada keunggulan kompetitif hari ini, tetapi harus seantiasa melakukan perusahan-perubahan sehingga pesaing akan kewalahan dengan gerakan liar kita. So Hardball tidak berpuas diri dengan keunggulan hari ini, tetapi menginginkan besok juga.
2. Hardball competitor strives to convert competitive advantage into decisive advantage
Hardball player memposisikan didrinya diluar radar pesaing dalam rangka menentukan keunggulan kompetitifnya. Semakin keras kita lakukan maka akan semakin mengguncang pesaing kita sehingga pesaing kita terlempar dari persaingan.

3. Hardball player employee the indirect attack
Manakala perusahaan melakukan serangn langsung, apakah ini yang diharapkan oleh pesaing dan persiapan untuk hal tersebut ? Penyerang berharap sumber kekuatan utama dan kegigigahan akan membawa mereka pada tujuan tersebut. Serangan tidak langsung artinya bahwa kita akan mengejutkan pesaing kita dengan tindakan yang kita lakukan sehingga mereka tidak mengira kalau ternyata hal ini meruntuhkan pertahanan mereka.

4. Hardball player exploit their employee will to win
Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, karyawan harus action oriented dan harus selalu sabar dengan status quo. Untuk memenangkannya softball player harus ditransformasikan kedalam hardball player akan tetapi pada saat keunggulan kompetitif perusahaan sedang tumbuh kita harus memaksimalkan ekploitasi karyawan untuk memenangkannya.

5. Hardball players draw a bright line at the edge of the caution zone
Hardball player maksudnya dalah pada saat anda memasuki "cution zone" anda harus sadar bahwa area tersebut adalah masih sangat memungkinkan yang terletak anatara masayarkat yang mengatakan bahwa anada bisa memainkan bisnis disini dengan masayarakat yang mengatakan bahwa anda tidak memainkan bisnis diarea ini.
Secara umum, hardball tidak mensyaratkan untuk memasuki "caution zone". Pemimpin pasar bertanggungjawab untuk membuat bright line dan setiap orang tahu kapan akan menutupnya. Namun demikian kalaulah hardball player memasuki "caution zone" maka perusahaan harus lebih keras lagi untuk lebihperhatian. Setiap pergerakan harus dievaluasi dengan pertanyaan berikut :
- Akankah usulan tindakan tersebut melanggar hukum ?
- Akankah usulan tindakan tersebut jadi lebih buruk dimata customer ?
- Akankah tindakan tersbut membuat pesaing terusik ?
- Akankah tindakan tersbut berakibat fatal bagi kelompok dan akan merusak perusahaan ?
- Akankah tindakan tersebut merugikan masyarakat atau perusahaan ?

Jika jawaban dari pertanyaan tersebut "Ya" maka perusahaan haurs masuk untuk berbeprang dalam caution zone dan pemimpin harus secepatnya mengambil tindakan korektif. Oleh karenanya dibutuhkan strategi untuk memenanginya, apa itu (bersambung.......)

Kamis, 18 Februari 2010

Bagaimana Menjual Lebih Banyak dan Lebih Cepat ?

Dalam teori ekonomi klasik disebutkan bahwa apabila barang yang akan kita produksi banyak pasti dengan sendirinya akan tercipta permintaan atau dalam hukum say dikatakan supply creates its own demand. Benarkah seperti itu ? Ada betulnya, tetapi tidak semua bisa seperti itu.


Dalam ilmu marketing, untuk menjual barang dibutuhkan strategy supaya barang yang akan kita jual laku keras. Kalau barang yang kita produksi banyak tetapi tidak tahu bagimana cara menjual yang baik maka hukum diatas tidak berlaku. Yang kita butuhkan disini bukan hanya bagaimana memproduksi barang dengan jumlah banyak dan terjual tetapi bagaimana kita bisa menjual lebih banyak dan lebih cepat.


Lalu bagaimana caranya bisa menjual dengan jumlah yang banyak dan cepat lagi ? Berikut saya sarikan dari berbagai sumber :
1. Berikan Batas Waktu

Misalnya kita akan memberikan diskon 20 % kepada konsumen, maka kita bisa memberikannya batas waktu sebelum tanggal 15. Cara seperti ini bisa diyakini mendorong konsumen untuk melakukan pembelian.


2. Berikan Bonus
Nah supaya menarik konsumen untuk lebih cepat melakan pembelian berikan bonus. Misalnya dengan membeli rumah tipe 70 akan mendapatkan TV flate 21'.atau dengan membeli produk ini, akan mendapatkan bonus jam tangan senilai 1 jt.


3. Berikan Garansi
Untuk membuktikan bahwa produk yang anda jual itu berkualitas dan menjanjikan keuntungan yang cepat, maka kita bisa memberikan garansi. Misalnya money back guarantee atau kami memberikan jaminan jika anda bergabung dengan kami dalan dalam waktu 6 bulan belum pulang modal, maka akan kami kembalikan seluruh investasi anda.



4. Berikan Hak Eklusif
Untuk mempercepat perkembangan usaha, kita bisa melakukan kerjasama dengan memberikan hak esklusive kepada mitra. Misalnya diberikan kesempatan untuk menjadi agent di suatu wilayah, yang mana semua penjualan produk untuk wilayah tertentu menjadi hak eskluive.

5. Tampilkan Testimoni
Testimoni merupakan cuplikan dari beberapa orang yang telahmenggukan produk/jasa kita. Dengan menampilkan testimoni akn menambah kepercayaan calon kosumen kita sehingga mereka melakukan pembelian. Testimoni sebaiknya memuat nama dan lokasi yang melakukan testimoni

6. Best Servive
Jaman sekarang ini, konsumen tidak hanya memperhatikan kualitas produk tetapi juga kualitas layanan, maka berikanlah layanan yang paling baik untuk konsumen anda. Ini akan menambah kepercayaan konsumen terhadap produk kita dan tentunya akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk kita.


7. Gunakan Seluruh Saluran Komunikasi
Untuk menunjang kegiatan promosi produk kita, maka kita harus menggunakan seluruh mdia komunikasi untuk melancarkan berbagai promosi yang kita lakukan. Misalanya lewat TV, Radio, Internet (buat blog, facebook, twitter dll), pamlet, brosur dll. Nah kalau misalnya anda gak cukup dana untuk promosi, gunakan trik promosi (baca : promosi jitu dan gratis )

8. Perbaharui Produk Kita Secara Kontinyu
Untuk bisa mempertahankan produk kita, maka kita harus melakukan perbaikan-perbaikan ato inovasi terhadap produk kita. Ini akan menyempurnakan produk kita(baca : PLC).

Nah sekarang selamat mencoba jurus-jurus maut tersebut, semoga berhasil. Kalau berhasil kasih tahu ya....

Minggu, 14 Februari 2010

Managing Multiple Brand (Part 3)

Alhamdulillah, akhrnya sampai juga pada bagian tiga dari brand equity. Sebenarnya lelah, disela2 aktifitas sehari tapi saya sempatkan untuk berbagi ilmu. Mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi kepada yang berminat untuk mengembangkan brand sehingga usaha tambah disegani oleh lawan maupun kawan (hehehe...kayak petarung aja )


Baik, dalam kesempatan ini saya akan melanjutkan pembahasan mengenai brand equity. Kali ini bahsan saya adalah bagaimana mengelola berbagai merek atau dalam bahasa marketingnya how to manage multiple brand ? sederhananya begini, kita mempunyai banyak merek dan bagaimana merek tersebut bisa menghasilkan nilai yang positif terhadap usaha kita.

Kenapa kita bahas ini, karena memang ada sebagian perusahaan yang menggunakan strategy ini untuk menjual produknya. Ada 4 strategy yang bisa dipilih oleh perusahaan untuk mengembangkan brand sebagiaman yang dipublikasilkan oleh www.netmba.com, berikut adalah strategi tersebut :

1. Single Brand Identity
Single brand identity merupakan salah satu pilihan yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Single brand identity merupakan bagaimana setiap produk yang dihasilkan oleh perusahaan mempunyai merek masing-masing.
Procter & Gambler atau yang sering kita dengar dengan istilah P&G (www.pg.com ) merupakan salah satu yang menerapkan stratgei tersebut, dimana setiap produknya mempunyai merek masing-masing. Untuk deterjen misalnya P&G menawarkan berbagai merek diantarnya tide, cheer, bold dll.
2. Umbrella
Strategy yang kedua yang bisa dipilih oleh perusahaan apa yang di sebut dengan Umbrella. Strategy ini mengedepankan semua produk berada dalam satu merek. Jadi semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus berada dibawah satu merek. Contohnya Sony menawarkan berbagai produk yang menggunkan merek sony semuanya.

3. Multi Brand Categories
Disini perusahaan menerpkan berbagai merek untuk kategory yang berbeda. Kalau Misalnya perusahaan mengelurakan produk deterjen maka harus menggunakan satu merek. Bedanya dengan Singe Brand Identity kalau untuk produk deterjen ini bisa banyak merek. Contoh untuk multy brand categories adalah Campbell Soup Company




4. Family of Names
Strategi menjadi pilihan oleh Nestle, dimana setiap produknya menggunakan nama Nestle walaupun hanya sebagian, contohnya Nestcafe, Nestea, Nestquick untukproduk minumannya.
Nah sekarang pan dah tau, tergantung kita semua mau milih yang mana ?
Selamat mencoba, semoga sukses.



Kamis, 11 Februari 2010

Building and Managing Brand Equity ( Part 2 )

Pada kesempatan ini saya akan membahas bagaimana membangun dan mengelola brand equity ? sebagaimana yang saya bahas dalam postingan sebelumnya bahwa brand equity merupakan intangible asset sebuah perusahaan, membangun band equity ini bukan perkara yang mudah tapi tentunya bukan sesuatu hal yang mustahil untuk kita lakukan.


Menurut Peter H. Farquhar dalam makalah yang berjudul Managing Brand Equity setidaknya ada tiga langkah yang harus kita lakukan untuk membangun brand yang kuat sehingga menciptakan brand equity yaitu :
  1. Introduction, perkenalkan kepada konsumen bahwa produk kita berkualitas dengan stratgy menggunakan merek sebagai platform untuk meluncurkan produk dimasa yang akan datang. Jika konsumen mempunyai penilaian yang positif terhadap produk kita, maka memberikan citra yang bagus bagi merek.
  2. Elaboration, buat merek yang mudah dingat, sehingga akan memudahkan konsumen untuk mengingatnya
  3. Fortification,  Merek harus membawa citra yang konsisten dari waktu kewaktu untuk memperkuat posisinya dibenak konsumen dan mengembangkan hubungan yang special dengan customer. Brand Extention akan membentengi merek tetapi untuk produk-produk yang ada kaitannya.
Butuh usaha yang lebih keras supaya hasilnya lebih terasa (kayak makan cabe aja.....terasa pedasnya...hehehe).

Pada posting berikutnya akan saya paparkan beberapa strategy yang digunakan oleh perusahaan berkenaan dengan membangun merek terutama untuk multiple brand. Simak kelanjutanya...???

 

Selasa, 09 Februari 2010

Brand Equity (part 1)

Apalah arti sebuah nama, begitulah mungkin sebagian orang mengatakan tetapi tanpa nama kita tidak akan bisa mengatahui siapakah orang itu. Begitu juga dengan merek,  Merek atau brand merupakan komponen penting dari sebuah produk karena dari merek kita akan mengetahui produk apakah itu. Ketika kita akan mengembangkan produk baru, merek merupakan keputusan penting yang harus diambil. Dengan merek akan dapat menambah nilai yang signifikan apabila telah terkenal dengan baik oleh konsumen dan memiliki positioning yang bagus dibenak konsumen. Konsep inilah yang disebut dengan brand equity.

Apakah Brand Equity ?

Brand equity merupakan aset yang tidak terlihat atau dalam bahasa kerennya intangible asset yang mempunyai nilai bagus dimata konsumen. Lalau bagaimana kita bisa melihat brand equity ini, setidaknya ada tiga persepektif untuk bisa mengetahuinya :

  1. Financial, salah satu untuk mengukur tingkat brand equity dari suatu produk adalah kemampuan konsumen dalam membayar suatu produk branded dengan harga premium. Sebagai contoh, seorang konsumen sanggup untuk membeli televisi flat dengan harga $ 3000 dibandingkan dengan membeli barang yang sama tetapi mereknya entah berantah walaupun harganya murah.
  2. Brand Extention, Apabila brand equity dari suatu produk sudah bagus dimata konsumen, maka perusahaan akan lebih mudah untuk meluncurkan produk-produk terkait. Apa manfaat dari brand extention ini ? jika brand equity sudah bagus maka kita akan mudah untuk meluncurkan produk baru dengan memanfaatkan brand yang sudah ada sehingga akan mengurangi biaya promosi dan resiko yang lebih rendah dari perspektif konsumen. Contohnya Toyota akan mengeluarkan produkbaru, dengan memanfaatkan brand image Toyota maka akan mempermudah penerimaan konsumen akan produk baru tersebut.
  3. Consumer Based, Kekuatan merek akan dapat meningkatkan sikap konsumen terhadap produk tersebut. Rasa kepemilikan yang tinggi ini bisa dilakukan berdasarkan pengalaman konsumen dalam menggunakan produk sehingga akan menjadikan konsumen loyal terhadap merek tersebut.
Apa keuntungan yang kita dapat dari brand equity ini ? Berikut adalah manfaat yang akan kita terima dari brand equity ini :
  • Kita bisa memprediksi tingkat keuntungan
  • Meningkatkan Cash Flow, hal ini bisa tercermin dari market share, penurunan biaya promosi dan premium pring
  • Brand equity merupakansebuah asset yang dapat dijual atau disewakan
Bagaimanapun brand equity tidakselalu memberikan nilai yang positive bagi perusahaan. Kadang-kadang brand equity dari sebuah produk tersbu tidak bagus sehingga menciptakan negativr brand equity. Negative brand equity ini bisa kita lihat dengan melakukan survey konsumen sebagai indikatornya dan biasanya pemberian diskon adalah jalan yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menempatkan produk kita menjadi generic product





                                                                             

So, apa yang bisa kita lakukan untuk membangun dan memelihara brand equity ini ?? (simak kelanjutannya ?